Sabtu, 14 Januari 2012

One Purpose, Different Results

Posted by atinawinasti at 01.17

Suatu bangunan dibangun. Dengan memerlukan beberapa tenaga untuk mewujudkan bangunan yang diinginkan. Hal itu antara lain membutuhkan seorang arsitek, teknik sipil, dan tentunya beberapa tukang bangunan.

      

Namun, yang menjadi permasalahan disini, "Mengapa bayaran seorang tukang bangunan tidak sebanding dengan seorang arsitek ataupun seorang teknik sipil?". Padahal jika dilihat lebih lanjut, suatu bangunan tidak akan dapat berdiri tanpa adanya salah satu dari ketiga unsur penting itu.

Dengan pemikiran seperti itu, gue sudah bertanya kepada beberapa orang terdekat gue. Dan sebagian dari mereka menjawab dan memberikan pendapatnya bahwa seorang tukang bangunan tidak mendapatkan hasil yang sama dengan seorang arsitek atau seorang teknik sipil dikarenakan seorang tukang bangunan hanya mengandalkan tenaganya yang notabene di Indonesia sebuah tenaga itu tidak dihargai dengan cukup baik. Hal ini berbeda dengan seorang arsitek ataupun seorang teknik sipil, mereka memiliki ilmu dan ilmu yang mereka dapatkan itu telah ditukarkan dengan jumlah rupiah yang sangat banyak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berilmulah yang bisa mendapatkan hasil yang banyak jika dibandingan dengan seseorang yang bertenaga.

Akan tetapi, yang masih tak dapat gue terima, 
Mengapa mereka yang telah menjadi seorang tukang bangunan hanya dibayar sepersekiannya dari gaji yang dibayarkan kepada seorang arsitek ataupun seorang teknik sipil? Coba bayangkan, jika bangunan yang telah dirancang namun tidak ada orang yang mau mewujudkannya dengan bekerja "kasar" menjadi seorang tukang bangunan? Apakah bangunan tersebut dapat terlihat nyata? Mengapa di Indonesia ini, seseorang yang telah menyumbangkan tenaganya itu dihargai sangat murah? 

0 comments:

Posting Komentar

 

THE OTHER SIDE Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review